Jumat, 29 Maret 2013

Tips mengatasi sikecil yang pemarah

Bunda seringkali kita menghadapi kemarahan anak yang cenderung agresif sehingga sulit memahami kemarahan mereka dan hal tersebut malah membuat orangtua bingung dan tidak tahu bagaimana harus menghadapi dan meredam kemarahan si anak.


Sebenarnya ada beberapa sebab mengapa anak marah atau bahkan menjadi pemarah, biasanya karena Janji Pada Anak yang Tidak Kita Tepati, Mencari Perhatian, Dipaksa Disiplin, Cemburu Pada Saudara, Orangtua yangTerlalu Mendikte, Tidak Mampu Menyesuaikan Diri Dengan Perubahan atau bahkan bisa jadi mereka meniru orangtua mereka sendiri. Jadi sebisa mungkin kita selalu berusaha bersikap baik dan sopan didepan anak, jangan sekali-kali marah-marah atau malah berkelahi di depan mereka.

Itu sebabnya sebenarnya orangtua adalah contoh utama dalam perkembangan watak dan sikap anak, disamping itu kekompakan dan konsistensi dalam menghadapi mereka adalah kunci keberhasilan dalam mendidik anak.

Berikut akan disampaikan Cara Tips & Trik Menghadapi Kemarahan Anak berdasarkan sebab2 kemarahan mereka :

A. Jika anak marah karena JANJI PADA ANAK YANG TIDAK DITEPATI, berikut CARA TIPS & TRIK BERJANJI SECARA BIJAK
:

1. Ketika membuat janji sebaiknya gunakan konsep waktu yang jelas. Bila perlu tunjukkan kalender kepada anak dan beritahu kapan kita bisa menepati janji. Jangan gunakan kata “nanti” karena dapat diartikan si anak hari ini atau besok.
2. Sebaiknya jangan mengobral janji pada anak yang belum tentu dapat kita tepati. Pikirkan dulu baik-baik ketika akan membuat janji pada anak.
3. Jangan menjanjikan sesuatu agar si anak berhenti menangis atau berhenti bertingkah nakal, karena anak akan cenderung mengulanginya lagi untuk memperoleh sesuatu yang diinginkannya.
4. Buat reminder atau catatan janji kita pada anak, perlakukan mereka seperti klien kita di kantor bahkan jadikan mereka klien utama anda.

B. Jika anak marah karena MENCARI PERHATIAN, berikut CARA TIPS & TRIK MENGHADAPI MEREKA :


1. Memeluknya dan mengungkapkan kata sayang pada anak adalah ungkapan paling mudah yang dapat diartikan anak sebagai wujud kasih sayang orangtua.
2. Tetap bersikap tenang, jangan panik dan buru2 memenuhi keinginan mereka ketika sedang marah, jika tidak kemungkinan besar anak akan mengulangi perilaku marah mereka.
3. Menggoda dengan humor dan menggelitik anak, sambil menanyakan mengapa mereka marah. Terkadang cara ini cukup berhasil.
4. Hindari kata “tidak” dan “jangan” pada anak. Gunakan suara tenang jangan berteriak dan bernada marah.
5. Sampaikan pada anak ada cara lain yang lebih baik untuk memperoleh perhatian, saat menyampaikan ini usahakan anda dekati mereka posisikan diri anda sejajar dengan anak dan lakukan kontak mata. Berikan pujian positif apabila anak menuruti anda dan berperilaku baik.
6. Sampaikan pada anak untuk bersikap sabar, apapun yang mereka inginkan perlu waktu dan usaha. Dan beri pujian bila ia mampu untuk lebih bersabar.
7. Berikan timeout dengan membiarkan anak untuk menenangkan diri disuatu ruangan yang tenang. Jangan pernah mengatakan “masuk kamar sekarang, dan jangan keluar sampai kamu perbaiki tingkah lakumu !”, cukup katakan pada mereka “tenangkan dirimu dulu jika merasa lebih baik baru kita bicara”.

C. Jika anak marah karena DIPAKSA DISIPLIN, berikut CARA TIPS & TRIK MENUJU DISIPLIN YANG EFEKTIF :

1. Untuk mengubah perilaku buruk anak, orangtua juga harus mengetahui motivasi dibalik tingkah lakunya. Misalnya karena bosan, cari perhatian, balas dendam atau ingin unjuk kekuatan.
2. Tentukan batasan yang jelas pada anak apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dengan detil.
3. Terapkan batasan atau aturan tersebut pada setiap anak dalam keluarga termasuk orangtua.
4. Konsekuensi disiplin yang sama seperti kasus sebelumnya. Tanpa konsekuen dalam disiplin akan membingungkan anak.
5. Jangan memberi disiplin dimuka umum akan membuat anak malu dan marah, bicarakanlah berdua saja dengan anak.
6. Dibutuhkan ketegasan orangtua dalam menerapkan disiplin, namun jangan melakukannya dengan berteriak dan membentak anak. Sampaikan semuanya dengan tenang tapi jelas.
7. Jangan pernah menghukum anak secara fisik seperti memukul.
8. Berikan sanksi segera setelah anak melakukan kesalahan jangan pernah menundanya, hal ini akan membuat anak mengira orangtua tidak sungguh2 menerapkan disiplin.
9. Orangtua perlu melakukan pengawasan sejauh mana anak bersungguh2 menjalankannya.


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar